LemBAH - Lemabag Bentang Alam Hijau

Notification

×

Iklan Tampilan Komputer

Iklan Tampilan HP

Slider

Tag Terpopuler

Kamis, 04 Juli 2024

Sejarah Beridirinya LemBAH

 



LATAR BELAKANG:

Dengan luas wilayah 600.000 hektar, Kabupaten Bengkayang merupakan salah satu kabupaten terluas di Kalimantan Barat. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Negara Serawak-Malaysia. Berbeda dengan kondisi alamnya yang kaya akan sumber daya alam, sebaliknya sebagian besar masyarakat yang ada di kabupaten ini masih dihadapkan dengan berbagai permasalah ekonomi, sosial dan budaya. Dalam kondisi ini Pemerintah Kabupaten Bengkayang sebagai akibat dari konsekuensi system pemerintahan yang bersifat otonomi bertanggungjawab dan berkewenangan untuk mengurus daerahnya sendiri. Konsekuensi ini secera otomatis menimbulkan isu-isu kepentingan terhadap upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk memenuhi kebutuhannya, sebagai contoh: pemenuhan biaya administrasi daerah. Dengan keterbatasan yang dimiliki, baik dari segi ekonomi, sumber daya manusia dan teknologi, maka pengupayaan yang sebesar-besarnya dari sumber daya ekonomi yang berbasis alam seperti: pertanian/perkebunan berskala besar dan pemberian ijin hak penguasaan lahan kepada pemilik modal. Akan tetapi, upaya peningkatan PAD ini berhadapan dengan kepentingan masyarakatnya yang sebagiann besar menggantungkan hidupnya dari hutan, sungai dan tanah. Kebjijakan ekonomi ini, pada tingkat selanjutnya, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang kemungkinan besar akan berdampak negatif bagi masyarakat, lingkungan hidup dan perekonomian masyarakat Kabupaten Bengkayang

 Ada dasar keperihatinanan tersebut sekelompok pemuda pada tanggal 28 Desember 2002 di Aula Paroki St. Pius X Bengkayang menginisiasi berdirinya Lembaga Bentang Alam Hijau atau disingkat LemBAH. Keinginan sekolompok pemuda ini kemudian mendapatkan dukungan dari sejumlah lembaga seperti Institut Dayakologi (ID), PpSHK Kalbar, PPSDAK, Walhi kalbar, KpSHK, Sawit Watch dan Yayasan Ulayat Bengkulu pada bulan Desember 2002 tersebut.
Untuk keabsahannya LemBAH kemudian didaftarkan pada Notaris Elisabth Veronika Ely, SH.,  dengan Akta Notaris No. 33 Tahun 2003. Melalui diskusi-diskusi awal pembentukannya memiliki tujuan meningkatkan komunikasi berupa diskusi-diskusi antara masyarakat dengan Penentu Kebijakan mengenai pola-pola pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Bengkayang, melakukan fasilitas pada komunitas-komunitas masyarakat untuk mengorganisir dirinya, melakukan aktivitas-aktivitas penyadaran masyarakat akan budayanya dan membantu masyarakat menemukan alternatif-alternatif ekonomi yang tidak berdampak pada kerusakan lingkungan serta berkelanjutan.

 

PENUTUP

Lembaga Bentang Alam Hijau (LemBAH)  adalah sebuah lembaga yang berupaya melakukan kegiatan social kemasyarakatan yang non-profit. Tentunya dalam setiap aktivitas social kemasyarakatan banyak tantangan dan hambatan yang dijumpai. Tetapi dengan keyakinan akan nilai-nilai positif yang dilakukan, LemBAH merasa yakin bahwa banyak hal positif yang dapat dilakukan untuk masyarakat. Keyakinan ini diperkuat dengan banyaknya jaringan non government organization (NGO) baik local, nasional maupun internasional yang bekerja dengan tujuan yang sama untuk kelestarian lingkungan hidup, pengakuan hak asasi manusia dan pengembangan ekonomi berbasis kemasyarakatan.  Selain itu, dirasakan semakin besarnya kepedulian Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah Propinsi/Kota/Kabupaten untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan beradab.

Dengan kesamaan-kesamaan tujuan yang ingin dicapai, LemBAH membuka diri selebar-lebarnya untuk suatu kerjasama baik dengan Pemerintah, individu ataupun oragniasi lokal, nasional dan internasional. Bentuk kerjasama yang dibangun seperti sharing informasi, riset dan dukungan finasial. Semoga niat baik ini dapat menjadikan bentang alam Indonesia semakin hijau. 

 

 

Kamis, 27 Juni 2024

Pertemuan Diskusi LemBAH dan Masyarakat Adat Dawar Kabupaten Bengkayang


 

Workshop LemBAH dan Masyarakat Adat


 

Koalisi Masayarakat Sipil pertemuan bersamana Kementrian PDTT


 

Pertemuan Lembah dan Masyarakat Adat Sabung Kabupaten Sambas


 

Dialog Lembah bersama Koalisi di kantor Staff Presiden


 

Pelatihan Investigasi kasus bagi masyarakat Adat di kabupaten Sambas dan Bengkayang


 

FGD penyampaian materi oleh Narasumber ke Pemuda, BEM,Pemuda Dayak, KNPI di Kabupaten Bengkayang


 

Pertemuan Mitra YMKL dan Forest Peoples Programme di Jakarta


 

FGD LemBAH dan Pemuda ,Mahasiswa dan KNPI di Kabupaten Bengkayang


 

Pelatihan Pralegal untuk Masyarakat Adat Sambas dan Kabupaten Bengkayang


 

Koalisi Sipil Menyerahkan Dokumen Laporan Kasus Ke Kantor staf Presiden (KSP)


 

Workshop Rencana Strategis LemBAH dan Masayarakat Adat Sambas dan Bengkayang Kalimantan Barat


 

Koalisi Sipil Walhi dan LemBAH Menyampaikan Dokumen Laporan Kasus Ke OMBUDSMAN Republik Indonesia


 

Koalisi Sipil se-kalimantan Menyerahkan dokumen laporan ke Ke Kementrian ATR/BPN RI


 

Berdialog LemBAH Bersama Masyarakat Kampung Sungai enao,Desa Balai Gemuruh,Kecamatan Subah ,Kabupaten Sambas

 


Diskusi LemBAH dan Masyarakat adat Sabung Kecamatan Subah,Kabupaten Sambas


 

Pendokumentasian Lahan Sengketa Masyarakat Sabung Kecamatan Subah Kabupaten Sambas

 


Pendokumentasian Lahan Sengketa Masyarakat Sabung Kecamatan Subah Kabupaten Sambas

Lokakarya, Mendorong Rencana Strategis Advokasi Wilayah Kelola Masyarakat dan Lingkungan Hidup


 

Lokakarya, Mendorong Rencana Strategis Advokasi Wilayah Kelola Masyarakat dan Lingkungan Hidup di rumah retret sumpin kecamatan sanggau ledo kabupaten bengkayang kalimantan barat

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN